RENUNGANco. christian online. Januari 2015. Tweet Dari Renungan. Langsung ke: navigasi, cari. Renungan Harian Keluarga Aletea; Renungan Artikel Konseling Kamis, 1 Januari 2015 Bacaan: Kolose 3:5-17. Nats: Ayat 11-15 Tahun Baru Karakter Baru. Perubahan pada seseorang biasanya nampak pada watak dan gaya hidupnya! Sering orang Kristen berkata
ORANG KRISTEN YANG SABAR. Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Oktober 2012 -. Baca: Kolose 3:5-17. "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." Kolose 3:13.
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Juni 2017 Baca: Kolose 3:12-17 "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." Kolose 3:13
Kenakanlah Kasih Sebagai Pengikat (Kolose 3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Rasul Paulus melalui suratnya kepada orang-orang di Kolose, mengajar para pilihan Allah, perihal tingkah laku yang berkenan dihadapan Allah. Ia menunjukkan, bahwa tindakan anak-anak Allah hendaknya
3:5 Karena itu matikanlah b dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, c yaitu percabulan, d kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, e yang sama dengan penyembahan berhala 3 , f 3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah g (atas orang-orang durhaka). 3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup h di dalamnya. 3:8 Tetapi sekarang, buanglah i semuanya ini, yaitu
Matiatas kecenderungan alami manusia Panggilan yang ada di Kolose 3:3-17 pada dasarnya adalah panggilan untuk mati atas dosa setiap hari dan hidup hanya untuk Kristus. Untuk sampai pada pengertian yang mendalam, pada Kekristenan kita harus benar-benar mengerti dan entah Anda setuju atau tidak tetapi inilah yang benar.
. RENUNGAN HARIAN KRISTEN TERBARU, SABTU 28 AGUSTUS 2021 976. KENAKANLAH KASIH SEBAGAI PENGIKAT YANG MEMPERSATUKAN KEKELUARGAAN Oleh E. Gunawi Sp. FIRMAN TUHAN Surat Kolose 35-17 TB Shalom. Puji Tuhan! Dari Bantul, Yogyakarta, Indonesia, kami Renungan Harian Kristen Terbaru, menyampaikan salam sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan kita Yesus Kristus, kepada semua pembaca dari segala bangsa sampai ke ujung bumi. Pada hari yang sangat berbahagia ini, mari kita lengkapi aktivitas kita dengan merenungkan ayat-ayat Firman Tuhan yang dicatat dalam Surat Kolose 35-17 TB. Topik yang kita tampilkan kali ini, adalah KENAKANLAH KASIH SEBAGAI PENGIKAT YANG MEMPERSATUKAN KEKELUARGAAN. Oleh karena kasih karunia-Nya yang sudah dilimpahkan kepada kita, maka kita memperoleh kesempatan untuk menikmati hari-hari yang indah ini dengan penuh sukacita dan damai sejahtera. Sebab itu, marilah kita naikkan ibadah, doa, ucapan syukur, hormat, pujian, penyembahan, persembahan dan pelayanan untuk kemuliaan nama-Nya. Pengantar Sekitar dua ribu tahun yang lalu, Alkitab mencatat bahwa Rasul Paulus mengingatkan jemaat orang-orang percaya di Kolose pada zaman itu, pada kita zaman ini, dan kepada semua orang percaya dari kurun ke kurun. Agar hendaknya mereka dan kita mematikanlah segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan dari dalam diri kita. Kemudian, kita mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Agar hendaknya kita sabar seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain. Lebih lanjut, Rasul Paulus kemudian juga menasihati mereka dan kita agar hendaknya kita mengenakan kasih. Yaitu untuk mengikat, mempersatukan dan menyempurnakan persaudaraan kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Hendaklah damai sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus memerintah dalam hati kita. Sebab untuk itulah kita telah dipanggil menjadi satu tubuh. Jadi, bersyukurlah! Bersukacitalah! Sehubungan dengan itu, marilah kita baca, kita pelajari dan kita renungkan Firman Tuhan yang dikutip dalam Surat Kolose 35-17 TB. Secara global, ayat-ayat Firman Tuhan ini mengungkapkan perkara-perkara sebagai berikut. Pertama, matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan. Kedua, sekarang buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Ketiga, kita telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Keempat, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Kelima, kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Keenam, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. Pertama, matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan Dalam Surat Kolose 35-6, Tuhan berfirman “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].” Secara tersurat dan tersirat, Rasul Paulus mengingatkan mereka dan kita semua agar hendaknya kita dengan sungguh-sungguh mematikan segala sesuatu yang duniawi dari dalam diri kita. Yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan. Hal itu karena semua itu sama dengan penyembahan berhala yang mendatangkan murka Allah kepada orang-orang durhaka. Kedua, sekarang buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu Lebih lanjut, Rasul Paulus kemudian mengingatkan bahwa mereka dahulu juga melakukan hal-hal itu. Yaitu ketika mereka hidup di dalamnya, di dalam dosa. Namun, kemudian Rasul Paulus mengingatkan, agar hendaknya mereka membuang semuanya itu. Yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulut mereka. Baca dan perhatikanlah Firman Tuhan yang dikutip dalam Surat Kolose 37-8, yang begini bunyinya “Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.” Ketiga, kita telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui Dalam pada itu, dalam Surat Kolose 39-10, Tuhan berfirman kepada kita “Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;”. Dengan perkataan lain, ayat Firman Tuhan ini menasihati mereka dan kita semua agar hendaknya jangan lagi saling mendustai. Mengapa? Karena kita telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya. Kemudian kita telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui. Yaitu untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Sang Khalik langit dan bumi, menurut gambar dan citra Allah. Lalu, perhatikan dan cermatilah Firman Tuhan yang dicatat dalam Surat Kolose 311, yang berbunyi “dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.” Dalam konteks itu, Rasul Paulus menyatakan bahwa tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi. Tidak ada lagi orang bersunat atau orang tak bersunat. Tidak ada pula orang Barbar atau orang Skit dan tidak ada budak atau orang merdeka. Karena Kristus adalah untuk semua dan di dalam segala sesuatu. Keempat, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran Selanjutnya, Rasul Paulus menasihati bahwa sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya. Yaitu, hendaklah kita semua setia mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sekaitan dengan itu, baca dan pelajarilah Firman Tuhan yang dicatat dalam Surat Kolose 312. Alkitab mengatakan “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.” Lantas, simak dan perhatikan pula Firman Tuhan yang dikutip dalam Surat Kolose 312-13. Firman Tuhan berbunyi “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” Jadi, hendaklah kita juga sabar antara seorang dengan yang lain. Hendaklah kita mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita. Dan janganlah kita menaruh dendam terhadap yang lain. Yaitu sama seperti Tuhan telah mengampuni kita. Jadi hendaklah kita juga berbuat demikian. Kelima, kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan Rasul Paulus kemudian mengingatkan bahwa di atas semuanya itu, kita hendaklah mengenakan kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Lalu, hendaklah damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus menyertai dan memerintah dalam hati kita. Ia menegaskan bahwa karena untuk itulah, maka kita telah dipanggil menjadi satu tubuh dalam Kristus Yesus. Maka bersyukurlah. Sehubungan dengan itu, perhatikan dan simaklah Firman-Nya dalam Surat Kolose 314-15. Alkitab mengatakan kepada kita “Dan di atas semuanya itu kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.” Keenam, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita Sementara itu, Firman Tuhan yang dikutip dalam Surat Kolose 316, berbunyi “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.” Lebih lanjut, Rasul Paulus menasihati agar perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kita. Lalu, dengan segala hikmat kita mengajar dan menegur seorang akan yang lain. Dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, hendaklah kita mengucap syukur kepada Allah di dalam hati kita. Dalam pada itu, periksa dan selidikilah Firman Tuhan yang tercantum dalam Surat Kolose 317. Tuhan berfirman “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” Akhirnya, melalui ayat Firman Tuhan ini, ia mengingatkan supaya segala sesuatu yang kita lakukan dengan perkataan atau perbuatan, hendaklah semuanya itu kita lakukan dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Dan dengan mengucap syukur kepada Allah, Bapa kita, dalam nama-Nya. Pelajaran yang dapat kita petik Lantas, bagaimanakah dengan diri kita sesudah membaca, mempelajari, memperharikan dan merenungkan Firman Tuhan yang dikutip dalam Surat Kolose 35-17 TB? Apakah kita dan semua peribadi di antara kita sudah mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran, serta sabar seorang terhadap yang lain, dan mengampuni seorang akan yang lain? Apakah kita dan semua peribadi di antara kita sudah mengenakan kasih untuk mengikat, mempersatukan dan menyempurnakan kekeluargaan dan persaudaraan kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus? Apakah kita dan semua peribadi di antara kita sudah menerima damai sejahtera Tuhan Yesus Kristus yang memerintah dalam hati kita yang telah memanggil kita menjadi satu tubuh dengan Dia, serta setia beribadah, berdoa, bersyukur, memuji dan memuliakan nama-Nya? Sudah tentu, kita dan semua peribadi di antara kita telah mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran, serta sabar seorang terhadap yang lain, dan mengampuni seorang akan yang lain. Tentu, kita dan semua peribadi di antara kita sudah mengenakan kasih untuk mengikat, mempersatukan dan menyempurnakan kekeluargaan dan persaudaraan kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Sudah tentu, kita dan semua peribadi di antara kita telah menerima damai sejahtera Tuhan Yesus Kristus yang memerintah dalam hati kita yang telah memanggil kita menjadi satu tubuh dengan Dia, serta setia beribadah, berdoa, bersyukur, memuji dan memuliakan nama-Nya. Berbahagialah kita Berbahagialah kita dan semua peribadi di antara kita yang mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran, serta sabar seorang terhadap yang lain, dan mengampuni seorang akan yang lain. Karena Dia sudah lebih dahulu melimpahkan kasih setia, kasih karunia dan belas kasihan-Nya kepada kita dengan berkelimpahan. Berbahagialah kita dan semua peribadi di antara kita yang mengenakan kasih untuk mengikat, mempersatukan dan menyempurnakan kekeluargaan dan persaudaraan kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Karena Dia, Yesus Kristus Tuhan kita, sudah lebih dahulu melimpahkan kasih setia dan kasih karunia-Nya kepada kita dengan berkelimpahan. Berbahagialah kita dan semua peribadi di antara kita yangvm sudah menerima damai sejahtera Tuhan Yesus Kristus yang memerintah dalam hati kita yang telah memanggil kita menjadi satu tubuh dengan Dia, serta setia beribadah, berdoa, bersyukur, memuji dan memuliakan nama-Nya. Karena Dia sudah menyediakan bagi kita bagian hidup kekal yang penuh sukacita dan damai sejahtera di sorga. JESUS CHRIST BLESS YOU AND US. HALLELUJAH. AMEN. ********* Terima kasih Ibu/Bapak/Saudara/ saudari yang sudah berkenan membaca Renungan Harian Kristen Terbaru ke-976, edisi hari ini yang dipublikasikan melalui alamat edisi hari ini. Amin. gmail
Renungan Harian Kolose 3 5-17 Belajar Ikhlas Renungan Harian Kolose 3 5-17 Belajar Ikhlas. Karena cukup sering membuat tulisan di warung kopi warkop, saya pun akrab dengan beberapa penjaga warkop. Salah satunya adalah orang yang akrab disapa Pakde, menjaga warkop tak jauh dari rumah saya. Pakde umurnya sudah kepala enam, dan wajahnya tidak sempurna karena sebuah “kecelakaan medis”. Waktu itu tahun 1985, Pakde memeriksakan gigi geraham-atas-kirinya yang sakit. Dokter itu mencabut giginya setelah membius area di sekitarnya. Belajar Ikhlas Selang beberapa hari kemudian, syaraf di dekat gigi yang dicabut itu ada yang terganggu. Karenanya Pakde pun dirawat di rumah sakit selama beberapa bulan. Setelah keluar dari rumah sakit, bibirnya kini tak rata, yang bagian kiri naik hingga mendekati tulang pipi. Memiliki wajah yang berubah karena sebuah kecelakaan tentulah bukan harapan banyak orang. Bila mengenang betapa cerobohnya orang lain memperlakukan kita, dan karena kecerobohan itu kita mesti mendapat perlakuan yang tidak nyaman dari orang lain di sisa hidup kita – betapa susah untuk bersikap ikhlas pada hal seperti itu! Karena itulah keikhlasan tidak bisa dilepaskan dari pengampunan dan ucapan syukur. Yang membuat kita rugi atau menderita kita ampuni, dan ucapan syukur dapat lahir karena kita masih hidup, melanjutkan pekerjaan, atau dikasihi keluarga. Saudara, ayat-ayat yang kita baca hari ini adalah panduan terbaik untuk menjalani hidup yang benar mengasihi, bersikap rendah hati, mengampuni, juga mengucap syukur. Ikhlas, kalau dalam bahasa gaul zaman now, adalah sebentuk tindakan yang “mengorbankan perasaan”. Tapi bila kita rela berkorban saat ini setelah diperlakukan tidak adil, kita nanti akan mendapat gajaran berupa hadirnya damai sejahtera di dalam hati. –SN Renungan Harian Kolose 3 5-17 Belajar Ikhlas Baca juga Renungan Harian Keluaran 32 Harun Tidak Setegar Musa, Berkompromi!
Hidup yang Memuliakan Allah — Alkisah, ada seorang penjual kuda yang menawarkan salah satu kuda spesialnya kepada seseorang. “Kuda ini spesial pak, dia sudah saya latih untuk jadi kuda Kristen.” “Kuda Kristen?” tanya si bapak pembeli. “Iya, dia kalo kita naikin dan mau jalan tinggal bilang Puji Tuhan,' jalan deh dia." Semakin tertarik, bapak tadi bertanya “Nah terus kalo mau berhenti bagaimana caranya?” Dengan antusias sang penjual pun menjawab “Oh, itu sih tinggal bilang Haleluya’ kuda ini juga mengerti kalau mendengar kata itu berarti dia harus berhenti”. Karena tertarik memiliki kuda Kristen ini, orang itupun membelinya. Menuju perjalanan pulang dia dengan bangganya menaiki kuda spesial miliknya itu. Berkali-kali dia coba “Puji Tuhan – Haleluya” maka kuda itu pun menurut untuk maju dan berhenti. Nah, ditengah perjalanan, orang ini tidak menyadari bahwa di depan sana ada sebuah jurang ... keasikan naik kuda, dia terus saja bilang Puji Tuhan yang artinya maju terus kuda. Sampai tiba-tiba ... kuda itu tepat beberapa langkah lagi masuk jurang. Sedikit panik, “Eh .. eh .. eh ... ada jurang, ada jurang! Stop! Stop! Stop! Oh iya, kodenya haleluya biar bisa berhenti ni kuda ... Haleluya!” maka berhentilah kuda itu tepat di depan jurang. “Fuih, nyaris saja. Untung saja saya inget kodenya biar kuda ini bisa berhenti adalah haleluya. Kemudian dengan hati bersyukur si bapak pun berkata Puji Tuhan! Saya masih ingat kode berhentinya.” Mendengar kata 'puji Tuhan,' kuda pun maju dan masuk jurang bersama tuan barunya itu. Menurut bapak dan ibu, hidup yang memuliakan Tuhan itu yang bagaimana sih? Sharing Manusia baru 312 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. 313 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. 314 Dan di atas semuanya itu kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. 315 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. 316 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. 317 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. Dalam pembacaan Alkitab kita hari ini, kita bisa melihat alat-alat yang kita butuhkan agar kita bisa memuliakan nama Tuhan dalam keseharian kita. Kolose 312-17 merupakan bagian dari perikop manusia baru’. Rasul Paulus mengajak umat untuk mematikan segala sesuatu yang duniawi, menanggalkan manusia lama dengan perbuatan-perbuatan yang dilahirkannya ayat 5-10. Sebagai manusia baru umat, yang telah dikasihi dan diampuni, harus mempunyai belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, dan pengampunan. Dalam kehidupan persekutuan, umat Allah diajak untuk saling mengasihi. Karena kasih adalah pengikat yang mempersatukan dan yang menyempurnakan ayat 14. Dengan kedamaian dari Yesus, umat diajak untuk bersyukur, saling mengajar dan menegur. Di akhir perikop ini Rasul Paulus mengingatkan bahwa sebagai orang yang percaya kepada Yesus, maka segala sesuatu yang kita kerjakan, yang kita katakan itu hanya untuk Tuhan. Permasalahannya, hidup ini sulit. Di tengah kesulitan hidup ini tidak jarang seseorang jadi ikut-ikutan sulit juga untuk hidup memuliakan Tuhan. Lama menunggu kerja tak datang-datang, disakiti oleh seseorang, sedang menikmati pekerjaan, tiba-tiba di PHK, anak kabur dari rumah ... dll. Sharing Mengapa ketika terjadi hal-hal yang buruk, kecenderungan manusia adalah berbanding terbalik dengan tema kita hari ini, manusia menjadi cenderung tidak mampu memperlihatkan hidup yang tetap memuliakan Tuhan? Sewaktu terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi, hal apa yang bisa kita lakukan supaya kita tetap bisa memiliki hidup yang memuliakan nama Tuhan? Berikan contoh. Hikmat adalah melihat segala sesuatunya dari sudut pandang Allah. Pujian adalah reaksi alamiah terhadap sudut pandang itu. Itu adalah tipikal ekspresi dari keyakinan yang penuh sukacita dan ucapan syukur penuh kemenangan atas apa yang telah Allah lakukan, sedang lakukan, dan akan lakukan. Robert J. Morgan, The Reds Sea Rules, 178
- Inilah Renungan Harian hari ini Terambil dalam Kolose 317 TB Renungan kali ini akan membahas tentang semuanya berubah, kehadiran Yesus menghasilkan pertobatan Kolose 317 TBDan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. Semuanya Berubah Pikirkan pengalaman hidup di mana semua hal berubah bagi Anda. Mungkin Anda tamat sekolah dan jadwal Anda menjadi bebas. Atau mungkin hidup Anda berubah di saat Anda menjadi orang tua. Kita semua pernah mengalami momen di mana semua hal berubah secara drastis dalam hidup kita. Mengikuti Kristus adalah momen yang seperti itu. Saat kita mulai mengikuti Yesus, semua hal dalam hidup kita berubah. Kita bukan lagi orang yang sama, terikat oleh kesalahan-kesalahan di masa lalu. Dengan mengikuti Yesus, kita dijadikan baru dan diberikan kesempatan kedua dalam hidup. Dalam cara hidup kita yang lama, kita melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan diri kita sendiri–pujian dan pengakuan kita sendiri. Namun dalam hidup baru bersama Yesus, kita seharusnya melakukan segala sesuatu untuk Yesus.
renungan kolose 3 5 17